Sabtu, 16 Oktober 2010

Biogas Toilets to Stop Global Warming

repost by: H.Asrul Hoesein

Sebuah artikel berjudul Human waste can help save planet: Indian expert menceritakan bagaimana kotoran manusia dapat menyelamatkan bumi kita dalam mengurangi dampak pemanasan global. Beneran nihh?? Human waste? Ya.. itu berarti urine dan tinja teman-teman semua.
Pasti teman-teman semua tahu benar apa itu biogas. Biogas ialah gas yang terbentuk dari hasil dari kotoran (tinja) ternak yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar kompor yang saat ini mulai diterapkan di desa-desa Indonesia. Apa teman-teman semua pernah membayangkan bahwa manusia juga bisa berkontribusi menghasilkan biogas? Atau pernah terlintas dalam benak teman-teman semua bahwa senyawa komoditi industri (NH3) terkandung dalam jumlah yang besar pada urine yang teman-teman keluarkan?


Telah diperkenalkan sebuah sistem yang dapat mengubah kotoran manusia menjadi biogas dan pupuk sehingga dapat berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global. Bindeshwar Pathak, pendiri Organisasi Sulabh International Social Service, berencana mengemukakan sistem tersebut pada perayaan World Toilet Summit ke-7 di New Delhi India akhir bulan Oktober ini. Para pakar kesehatan dan sanitasi dari 40 negara akan mendiskusikan hal ini dalam rangka membantu 2.6 miliar penduduk dunia yang kurang memahami pentingnya toilet. Menurut World Health Organization, lebih dari setengahnya itu tinggal di India atau China. Rencananya sepanjang milenium ini adalah menyediakan toilet kepada 2.6 miliar penduduk di dunia sampai akhir tahun 2025.
Pathak mengemukakan betapa pentingnya sebuah toilet bagi keselamatan bumi dari global warming. Sementara, India sendiri akan memberikan kontribusi berupa sistem toilet yang secara organik akan mengubah kotoran manusia menjadi senyawa biogas yang dapat dijadikan tenaga listrik atau bahan bakar untuk memasak. Sedangkan cairan urine dari manusia dapat dijadikan berbagai macam pupuk.
We want others to know about this technology,” tandas Pathak.
Ia bahkan menegaskan bahwa telah terbentuk sebanyak 170 biogas toilets dan 5 diantaranya telah berhasil diimplementasikan di Kabul, Afghanistan.
Baru-baru ini Wherever The Need mengunjungi Desa Madhuranthaganallur, 40 kilometer di selatan Kota Tamil Nadu di Provinsi Tamil Nadu, India. Madhuranthaganallur merupakan salah satu dari ribuan desa yang terkena dampak musibah tsunami Aceh beberapa tahun yang lalu. Pasti teman-teman semua sudah tahu kan bahwa dampak tsunami Aceh yang dahsyat itu mencapai India dan sekitarnya. Dalam proses rehabilitasi desa dan pembangunan kembali, Desa Madhuranthaganallur melakukan pembangunan biogas toilet dimana limbah toilet tersebut dimanfaatkan untuk diolah menjadi methane (CH4) yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar memasak oleh masyarakat setempat.
Biogas 2Biogas 3Pump FittingBiogas TankBiogas Toilet
Teman-teman semua akan sedikit geli membayangkan memakan makanan hasil masakan kompor bebahan bakar biogas produk MANUSIA. Tapi pada hakikatnya itu hanyalah persepsi belaka. Toh rumus senyawa kimianya sama.. Sumbernya saja yang berbeda.. Rasa makanannya juga pasti sama.. Hehehe.. We’ll see.. Yahh.. berharap saja biogas toilets ini benar-benar mampu mengurangi dampak pemanasan global..
Sumber: Majari Magazine ^ Human waste can help save planet: Indian expert, Wherever The Need

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Anda sudah Mampir dan Komentarnya Di Blog MGS ini,Kami nanti kedatangan Anda berikutnya, salam sukses.

Mari Selamatkan Bumi Kita dengan Bersahabat

Gadis Bandung Mengelola Sampah Rumah

Bisnis Budidaya Tanaman Hias Bunga Anggrek Orchid Aglaonema

Anda Butuh Baju Cantik, InFo Klik diBawah, Anda Belanja Sendiri

Makassar Green School Headline Animator

http://indonetwork.co.id/kencana_makassar

http://indonetwork.co.id/kencana_makassar
Sampah organik- material sisa keluaran makhluk hidup ( manusia, tumbuhan, hewan) akan membusuk dan menimbulkan bau bila lebih 24 jam tanpa oksigen. Mengatasi sampah sumber penyakit ini adalah dengan gaya hidup baru. Pilah sampah, Olah Menjadi Kompos.

Mikroba Pengurai Dalam Peran Mendekomposisi Sampah Menjadi Kompos (Composting Process)

Mikroba Pengurai Dalam Peran Mendekomposisi Sampah Menjadi Kompos (Composting Process)
Secara alami material organik- berasal dari keluaran makhluk hidup ( tumbuhan, hewan dan manusia) akan terurai menjadi humus. Alam telah memiliki mikrorganisma dalam tanah, memiliki Carbon dioxida di udara dan air. Kebutuhan adanya penguraian bahan organik ( sampah) untuk kemanfaatannya bagi manusia, membuat lahirnya teknologi pengomposan (composting) agar dekomposisi sampah menjadi cepat, tidak berbau dan menghasilkan polutan maupun lebih meningkatkan derajat manusia pengelolanya. Teknologi Phoskko ( berujud alat media Komposter Biophoskko, aktivator Kompos Green Phoskko dan Mineral Penggembur Green Phoskko) adalah salah satu pilihan teknologi yang sedang digemari masyarakat saat ini- karena kepraktisan dan efisiennya

Skema Alur Proses dan Pemanfaatan Sampah

Skema Alur Proses dan Pemanfaatan Sampah
Sampah diartikan sebagai material sisa yang belum mendapat pengelolaan. Dengan mengelolanya secara baik, bijak dan benar akan menjadikan sampah suatu sumberdaya baru yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Dalam kerangka mendayagunakan itulah perlunya analisis atas karakter berbagai jenis sampah dan mendapatkan teknologi yang tepat bagi pengelolaannya.

GREEN & CLEAN LIFESTYLE

GREEN & CLEAN LIFESTYLE
Sekolah-Ku Bersih, Hijau dan Mandiri

Pelopor Pengguna Paket Teknologi Phoskko Adalah Auto 2000

Pelopor Pengguna Paket Teknologi Phoskko Adalah Auto 2000
Pada level perusahaan besar, Auto 2000 di Surabaya adalah pengguna paket teknologi Phoskko bagi pengelolaan sampah organik di berbagai Outlet Auto Servicenya. Skala suatu outlet telah menyumbang pada penciptaan lingkungan bengkel menjadi resik, asyik dan unik dengan aneka tanaman obatnya.

Menularkan Virus Visi Green & Gardening Spirit ! Melalui Pameran

Menularkan Virus Visi Green & Gardening Spirit ! Melalui Pameran
Menghijaukan Kota dimulai dengan penyediaan kompos diolah secara mandiri dari bahan sampah di rumah serta lingkungan